PENYAKIT JANTUNG

Penyakit Jantung

Penyakit dapat mempengaruhi bagian mana pun dari jantung. Sakit jantung yang umum dikenal dan paling banyak diderita adalah penyakit jantung koroner atau penyakit arteri koroner. Penyakit ini paling sering menyebabkan serangan jantung yang bisa menyebabkan kematian. Penyebabnya adalah penyempitan pada pembuluh darah koroner, dimana pembuluh ini berfungsi untuk menyediakan darah ke otot jantung. Penyempitan disebabkan oleh tumpukan kolesterol atau protein lain yang berasal dari makanan yang masuk dalam tubuh.

Penumpukan ini juga menyebabkan pembuluh darah koroner menjadi kaku. Kekakuan ini disebut aterosklerosis. Aterosklerosis terjadi jika terjadi penumpukan plak atau timbunan lemak pada dinding-dinding arteri. Selang beberapa waktu, plak dapat menumpuk, mengeras dan mempersempit arteri, dan menghambat aliran darah ke jantung.

Penyumbatan dalam satu arteri koroner atau lebih dapat menimbulkan serangan jantung secara tiba-tiba. Penyebabnya karena jantung membutuhkan oksigen melebihi dari yang tersedia sehingga memicu serangan jantung. Apabila otot jantung tidak mendapat oksigen untuk waktu yang cukup lama, jaringan di sekitarnya dapat rusak. Tidak seperti jaringan yang lain, otot jantung tidak mengalami regenerasi. Semakin lama serangannya, semakin banyak kerusakan pada jantung dan semakin besar kemungkinan meninggal.

Jika sistem kerja dari jantung rusak, irama normal jantung dapat menjadi kacau dan jantung mulai berdenyut tidak menentu atau mengalami fibrilasi. Irama tidak normal ini disebut sebagai aritmia yaitu penyimpangan dari irama jantung normal. Hal ini akan menyebabkan jantung tidak mampu optimal dalam memompa darah ke otak. Dalam waktu sepuluh menit, sel-sel otak dapat mati dan pasien pun tidak tertolong lagi.

Selain penyakit jantung koroner yang disebabkan karena penumpukan lemak di dinding arteri, ada juga penyakit jantung lain yang disebabkan kelainan sejak lahir seperti jantung yang tidak sempurna, kelainan katup jantung, dan kelemahan otot jantung.

Penyebab lain adalah bakteri yang menyebabkan infeksi pada jantung.


Serangan Jantung

Serangan jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan dialami otot jantung (myocardium) akibat berkurangnya pasokan darah secara tiba-tiba pada otot jantung. Berkurangnya pasokan darah ke jantung secara tiba-tiba dapat terjadi ketika salah satu arteri koroner tersumbat selama beberapa saat, bisa akibat spasme (mengencangnya arteri koroner) atau akibat gumpalan darah (thrombus).Apabila pasokan darah ke jantung terhenti sama sekali, sel-sel yang bersangkutan mengalami perubahan yang permanen hanya dalam beberapa jam saja dan otot jantung tersebut mengalami kerusakan secara permanen. Otot yang mati ini disebut infark.


Gejala Serangan Jantung

Gejala-gejala serangan jantung untuk setiap orang bisa berbeda. Keluhan yang muncul mungkin dimulai dengan rasa sakit yang tidak jelas, rasa tidak nyaman yang samar, atau rasa sesak dibagian tengah dada. Terkadang, sebuah serangan jantung hanya menimbulkan rasa tidak nyaman yang ringan sekali sehingga sering disalahartikan sebagai gangguan pencernaan, atau bahkan lepas dari perhatian sama sekali.

Dalam hal ini, satu-satunya cara yang memungkinkan untuk mendeteksi serangan jantung adalah dengan pemeriksaan ECG (rekam jantung). Selain itu, serangan jantung mungkin menghadirkan rasa nyeri yang sangat, rasa sesak yang luar biasa, atau rasa terjepit pada dada, tenggorokan, dan perut. Gejala lain berupa keluar keringat panas atau dingin, kaki terasa sakit sekali dan rasa ketakutan bahwa ajal sudah mendekat. Bisa juga muncul rasa mual dan pusing bahkan sampai muntah. Yang lebih parah, pasien bisa sampai pingsan.


Faktor-Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner

Usia. Memasuki usia 45 tahun bagi pria, merupakan usia kerentanan mereka dan harussegera mengambil langkah yang tepat untuk mencegah datangnya penyakit jantung. Wanita mulai menyusul pria dalam hal risiko penyakit jantung setelah mengalami menopause. Risiko akan meningkat pada wanita di atas 55 tahun atau wanita yang mengalami menopause dini

1. Riwayat penyakit jantung dalam keluarga.Riwayat serangan jantung didalam keluarga sering merupakan akibat dari kadar kolesterol yang tidak normal.

2. Diabetes.Kebanyakan penderita diabetes meninggal bukanlah karena meningkatnya kadar gula darah, namun karena kondisi komplikasi jantung mereka.

3. Merokok. Para perokok mempunyai kemungkinan lebih besar untuk menderita penyakit jantung daripada bukan perokok.

4. Tekanan darah tinggi (hipertensi). Waspadai jika Anda penderita hipertensi. Hipertensi yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

5. Kegemukan (obesitas). Gaya hidup yang buruk merupakan salah satu akar penyebab penyakit jantung. Mengimbanginya dengan kegiatan fisik merupakan salah satu langkah tepatl yang dapat diambil.

6. Stress. Banyak penelitian yang sudah menunjukkan bahwa, bila menghadapi situasi yang tegang, dapat terjadi arithmia jantung yang membahayakan jiwa.

Tips Mencegah Penyakit Jantung

Agar terhindar dari penyakit jantung koroner, lakukan hal-hal berikut:

1. Pola makan sehat. Hindari makanan yang banyak mengandung lemak atau yang mengandung kolesterol tinggi. Seafood memiliki kandungan kolesterol tinggi yang dapat membahayakan jantung. Kurangi menyantap makanan yang digoreng yang banyak mengandung lemak.

Makanan dapat diolah dengan cara direbus, dikukus atau dipanggang. Sebisa mungkin, produk makanan yang kita makan rendah lemak atau tanpa lemak. Pilih susu, keju, mentega atau makanan lain yang rendah lemak. Menggoreng dengan menggunakan minyak zaitun memiliki kandungan lemak yang sedikit sehingga bisa menjadi pilihan bila harus mengolah makanan dengan cara digoreng. Selain menghindari makanan berlemak, hindari juga makanan dengan kandungan gula tinggi seperti soft drink. Jangan pula tertalu banyak mengkonsumsi karbohirat, karena dalam tubuh, karbohidrat akan dipecah menjadi lemak. Sebaliknya, konsumsi gandum dapat membantu menjaga jantung tetap sehat. Jaga pola makan tidak berlebihan agar terhindar dari kegemukan, karena seseorang yang memiliki lingkar pinggang lebih dari 80 cm, berisiko lebih besar terkena penyakit ini.

2. Berhenti merokok. Mengisap rokok sangat tidak baik untuk kesehatan jantung, maka segera hentikan kebiasaan ini agar jantung tetap sehat.

3. Hindari Stres. Stres memang hal yang wajar dialami setiap orang. Saat seseorang mengalami stres, tubuhnya akan mengeluarkan hormon cortisol yang menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku. Hormon norepinephrine akan diproduksi tubuh saat menderita stres, yang akan mengakibatkan naiknya tekanan darah. Maka, sangat baik bila kita bisa mencegah timbulnya stres.

4. Hipertensi. Problem hipertensi atau tekanan darah tinggi juga bisa menyebabkan penyakit jantung. Hipertensi dapat merusak dinding arteri dan memungkinkan kolesterol LDL (kolesterol jahat) memasuki saluran arteri dan meningkatkan penimbunan plak.
5. Obesitas. Kelebihan berat atau obesitas dapat meningkatkan tekanan darah tinggi dan ketidaknormalan lemak. Menghindari atau mengobati obesitas atau kegemukan adalah cara utama untuk menghindari diabetes. Diabetes mempercepat penyakit jantung koroner dan meningkatkan risiko serangan jantung.

6. Olahraga secara teratur. Anda dapat melakukan kegiatan olahraga seperti berjalan kaki, jalan cepat, atau jogging. Kegiatan olahraga yang bukan bersifat kompetisi dan tidak terlalu berlebihan dapat menguatkan kerja jantung dan melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh. Usahakan luangkan waktu Anda untuk rutin berolahraga.

7. Konsumsi antioksidan. Polusi udara, asap kendaraan bermotor atau asap rokok menciptakan timbulnya radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas dapat menyebabkan endapan pada pembuluh darah yang dapat menyumbat pembuluh darah. Untuk mengeluarkan kandungan radikal bebas dalam tubuh, perlu adanya antioksidan yang akan menangkap dan membuangnya. Antioksidan dapat diperoleh dari berbagai macam buah-buahan dan sayuran.

8. Keturunan. Seorang yang orang tua atau saudara kandungnya pernah mengalami serangan jantung sebelum usia 60 memiliki risiko lebih besar menderita penyakit ini. Karena itu, jika Anda memiliki kerabat yang pernah mengalami serangan jantung, sebaiknya Anda lebih berhati-hati dalam menjaga agar pola makan dan gaya hidup Anda dapat menunjang jantung sehat.

Sayangi Jantung Anda

Melihat berharganya organ jantung ini untuk kelangsungan hidup, maka segeralah perbaiki gaya hidup Anda agar tetap sehat. Ganti pola makan Anda dengan makanan yang sehat, bergizi dan rendah kolesterol. Hindari merokok dan stres, serta berolahragalah secara teratur. Mulailah dengan gaya hidup yang sehat sejak hari ini untuk menyayangi jantung Anda. Semoga bermanfaat.

Sumber :
http://indoroyal.com/info-medis/sayangi-jantung-anda.html, dalam :
http://www.pjnhk.go.id/content/view/3449/31/

Sumber Gambar:
http://health.detik.com/hidupsehat/paging/766/61
Diposkan oleh Akang di 18:46 1 komentar
Jumat, 11 September 2009
Agar Jantung "Panjang Umur"

Tak hanya kanker payudara, penyakit jantung mulai menghantui wanita. Fakta yang disinyalir Yayasan Jantung Indonesia, beberapa tahun belakangan jumlah penderita penyakit jantung pada wanita meningkat enam kali lipat dibandingkan penderita kanker payudara.

Menurut Agneta Akesson, PhD, MPH, dari Karolinska Institute, Swedia kebiasaan buruk yang Anda lakoni sehari-hari, ternyata bisa menjadi ‘cikal bakal’ serangan jantung. Sehingga, masalah ini bisa muncul lebih cepat ketimbang kisaran umum usia wanita mengalami serangan jantung, yaitu di atas 40 tahun.

Saat ini, jumlah wanita merokok cenderung meningkat, dan tingkat stres yang dialami wanita pun semakin tinggi. Nah, kondisi tersebutlah, yang di antaranya mampu membuat hormon dalam tubuh tidak stabil, khususnya estrogen. Padahal, estrogen merupakan hormon yang berkhasiat sebagai ‘tameng’ dari berbagai penyakit, salah satunya penyakit jantung.

Nah, jika satu atau lebih dari empat kasus di bawah ini adalah kebiasaan Anda, tampaknya Anda perlu mengubah gaya hidup sehari-hari.

1.Kebiasaan merokok
Tingkat risiko: Amat tinggi

Banyak wanita perokok yang tidak mau mengubah kebiasaannya, karena takut gemuk. Padahal, kendati merokok biasanya diasosiasikan dengan gangguan paru-paru, sebenarnya sebagai perokok aktif, risiko kematian akibat penyakit jantung sama besarnya dengan penyakit paru-paru.

Sejumlah kecil nikotin dalam rokok merupakan racun bagi tubuh. Nikotin yang terserap dalam setiap hisapan rokok memang tidak mematikan, tetapi tetap membahayakan jantung karena dapat mengakibatkan pengerasan pembuluh nadi serta serta mengacaukan irama jantung.

Stop merokok sekarang juga! Jika Anda berhasil tidak merokok sama sekali dalam beberapa tahun, risiko terserang penyakit jantung bisa ‘merosot’ sehingga hampir setara dengan wanita bukan perokok.

2. Hobi makan junk food
Tingkat risiko: medium

Makanan kaya lemak yang masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan penumpukan zat-zat lemak (kolesterol, trigliserida) di bawah lapisan terdalam (endotelium) dari dinding pembuluh nadi bisa mengakibatkan penyumbatan dan penyempitan pembuluh arteri kororner (arteroklerosis).

Sedangkan, lemak jenuh yang banyak terdapat dalam makanan sejenis junk food juga mampu merangsang hati untuk memproduksi banyak kolesterol. Nah, kolesterol yang mengendap lama-kelamaan akan menghambat aliran darah dan oksigen sehingga menggangu metabolisme sel otot jantung.

Cobalah mengurangi kebiasaan buruk ini. Anda masih tetap bisa menikmati makanan kesukaan, kok. Asalkan porsinya dibatasi, dan seimbangkan dengan memperbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran. Selain itu, lakukan kontrol kadar kolesterol, mengingat kebiasaan ini cukup membahayakan kesehatan jantung.

3. Sering stres
Tingkat risiko: rendah

Hati-hati, stres yang berlarut-larut membuat denyut jantung dan tekanan darah meningkat. Hal ini tentu membuat jantung bekerja lebih berat dan pada akhirnya akan meningkatkan risiko penyakit jantung. Tingkah laku yang serba terburu-buru, dan cepat marah juga memicu timbulnya penyakit tersebut.

Untuk itu luangkan waktu untuk bersantai dan berisirahat. Jika Anda merasa beban pekerjaan di rumah atau di kantor terasa berlebih, cobalah minta bantuan orang terdekat.

4. Jarang berolahraga
Tingkat risiko: di atas medium

Wanita yang tidak aktif bergerak mempunyai risiko 2-3 kali lebih besar menderita serangan jantung. Sayangnya, tidak ada waktu luang dan keterbatasan fasilitas, seringkali menjadi alasan klise banyak wanita enggan berolahraga. Padahal, Anda masih bisa mencuri-curi waktu olahraga di sela-sela kesibukan, kok.

Padahal, selain mengurangi berat badan, olahraga teratur dapat memperkuat otot jantung dan memperbaiki sistem peredaran darah. Jadi, lakukan latihan bersifat aerobik, seperti berjalan kaki, jogging. - 28 Oktober 2008

Sumber :
Petti Lubis
http://bola.vivanews.com/news/read/5793-agar_jantung__panjang_umur_
6 September 2009

Sumber Gambar:
http://www.natureshelpermedical.com/images/womens-health-wellness_irjp.jpg
Diposkan oleh Akang di 06:56 1 komentar
10 Makanan Sehat Bagi jantung
"Makan buah kenari tiap hari" adalah resep ampuh, demikian diungkapkan Tuvana Bain, MD dalam sebuah koferensi medis. Beberapa genggam kenari ditengarai memiliki pengaruh untuk menurukan kadar endothelin, senyawa alami yang menyebabkan inflamasi atau reaksi imun pada pembuluh arteri yang turut berperan pada serangan jantung.

Lalu makanan apa yang sehat untuk jantung kita? Berikut beberapa jenis makanan yang layak direkomendasikan:

1. Asparagus
Kaya akan saponin, sebuah senyawa fito-kimia yang menghambat pertumbuhan kanker, sebagai antioksidan, mempunyai sifat menghambat pertumbuhan mikroba, menurunkan kolesterol darah, menurunkan kadar glukosa darah, bersifat antibiotik, dan menimbulkan efek peningkatan kekebalan.

Satu penyajian asparagus memang tidak memberi saponin cukup, tetapi dengan kombinasi makanan kaya saponin lain seperti kinoa (quinoa) yaitu semacam sereal yang merupakan makanan pokok masyarakat Indian, maka akan diperoleh saponin yang cukup untuk tubuh. Asparagus juga mengandung nutrisi anti inflamasi seperti folat, vitamin C dan D.

2. Coklat
Sebuah analisa dari Universitas Scranton Pennsylvania memperlihatkan bahwa mengkonsumsi coklat murni sebanyak 170 gram sehari, akan mampu menangkal terjadinya aterosklerosis, menurunkan kadar LDL (biasa disebut kolesterol jahat) dan trigliserida, meningkatkan HDL. Dilaporkan pula bahwa kakao mengandung antiseptik fenol, senyawa anti inflamasi yang membuat lemak teroksidasi dalam aliran darah sehingga menyumbat pembuluh darah.

3. Teh hijau
Teh hijau memiliki kadar kafein lebih rendah dibanding teh hitam atau teh olong dan sangat mudah dalam menyajikannya. Meski begitu, ketiga teh di atas mengandung antioksidan seperti vitamin A, C dan E dan flavonoid (senyawa organik yang mampu melarutkan karsinogen dan melawan sel kanker).

4. Ikan Haring
Sering diidentikkan dengan ikan salmon, tapi memiliki kandungan asam omega 3 yang lebih tinggi yang mampu menurunkan kadar trigliserida dan menurunkan resiko pertumbuhan aterosklerotis (proses penipisan dan pengerasan dinding pembuluh darah karena tumpukan lemak) dan menurunkan resiko aritmia (detak jantung yang tidak normal) yang dapat menyebabkan serangan jantung mendadak. Penyajian 85 gram ikan haring segar akan memberi kurang lebih 2 gram omega 3.

5. Oatmeal
Serat larut dalam oatmeal ini mampu menurukan kadar LDL dan mengeluarkannya dari dalam tubuh. Oat ini juga merupakan sumber protein, kalsium, besi, magnesium, seng, thiamin, folacin dan vitamin E dibanding makanan biji jenis lain.

6. Jeruk
Penelitian di Universitas Hebrew Yerusalem menunjukkan bahwa flavanon (subkategori flavanoid) biasa dikenal sebagai antioksidan aktif dalam jeruk, mampu menurukan LDL dan meningkatkan HDL. Orang dengan kadar kolesterol tinggi sangat dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi jeruk, anggur dan lemon.

7. Pepaya
Buah ini mengandung banyak enzim yang berguna untuk pencernaan dan potasium yang merupakan nutrisi jantung. Potongan pepaya ukuran sedang akan mengandung kadar potasium 781 mg dibanding pisang ukuran sedang yang hanya 371 mg.

8. Plum kering
Gula dalam plum kering ini sangat alami. Plum kering ini dikenal sebagai prune mengandung banyak antioksidan. Prune ini juga mengandung banyak serat yang ditengarai mampu memperpanjang umur dan mencegah serangan jantung. Setengah gelas penyajian (100gram) akan menyumbang 25 persen kebutuhan serat harian.

9. Ubi jalar/ketela rambat
Makin beragam warna sayuran yang kita konsumsin maka makin baik. Ubi jalar ini mengandung antioksidan karoten yang melindungi jantung dari serangan radikal bebas.

10. Kenari
Di awal sudah disebutkan bahwa kemampuannya menurunkan kadar endothelin dan kandungan asam linoleat (ALA) asam lemak omega 3 seperti yang terdapat dalam ikan haring dan salmon.
- 30 Juni 2008

Sumber :
Rahmi
http://www.halohalo.co.id/berita/berita/16/3/1810/10%20Makanan%20Sehat%20Bagi%20jantung.htm
11 September 2009
Diposkan oleh Akang di 06:54 1 komentar
Sabtu, 05 September 2009
Hebatnya Brokoli Melindungi Jantung

Manfaat brokoli untuk kesehatan jantung selama ini sudah diketahui. Namun, bagaimana mekanismenya, baru-baru ini ilmuwan dari Inggris berhasil mengungkapnya.

Para peneliti dari Imperial College, London, Inggris menemukan senyawa kimia dalam brokoli dan sayuran hijau lainnya yang efektif meningkatkan mekanisme pertahanan alami untuk melindungi arteri jantung dari penyumbatan yang bisa menyebabkan serangan jantung.

Dalam studi yang didanai oleh British Hearth Foundation itu, diketahui senyawa sulforaphane, dapat mengaktifkan protein pelindung yang tadinya tidak aktif untuk melindungi arteri dari penyumbatan.

“Memang kita sudah tahu kalau sayuran bagus untuk tubuh, tapi bagaimana mekanisme molekularnya selama ini belum diketahui,” kata Paul Evans dari National Heart and Lung Institute di Imperial College.

Terjadinya penyumbatan arteri memang tidak sama pada setiap orang, tetapi percabangan dan simpul pada pembuluh darah bisa membuat aliran darah melambat, sehingga lebih berisiko menimbulkan plak penyebab penyakit jantung.

Menurut Evans, di area-area pembuluh darah yang rentan, protein yang sebenarnya bertugas untuk melindungi atau disebut Nrf2 tidak aktif. “Hasil studi kami menunjukkan bahwa sulforaphane bisa mengaktifkan Nrf2,” katanya.

Dalam riset tersebut, para peneliti menggunakan senyawa kimia sulforaphane murni, bukan dari brokoli. Selanjutnya, para peneliti akan mencari tahu dampak dari zat kimia yang ada di sayuran.

“Kami akan menguji dan membandingkan sulforaphane murni dengan yang ditemukan di brokoli,” kata Evans yang hasil penelitiannya dipublikasikan dalam jurnal kesehatan Arterioscleroris Thrombosis and Vascular Biology. Bila sulforaphane dari sayur kurang efektif, besar kemungkinan akan dibuat suplemennya. AN/ap/kcm - 5 September 2009

Sumber :
http://www.surya.co.id/2009/09/05/kesehatan-hebatnya-brokoli-melindungi-jantung.html
6 September 2009

Sumber Gambar:
http://sprott.physics.wisc.edu/FRACTALS/natural/broccoli.jpg
Diposkan oleh Akang di 21:04 0 komentar
Sabtu, 21 Maret 2009
SERANGAN JANTUNG


Jantung
Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu pada orang Amerika dewasa. Setiap tahunnya, di Amerika Serikat:

1,5 juta orang mengalami serangan jantung.
478000 orang meninggal karena penyakit jantung koroner.
407000 orang mengalami operasi peralihan.
300000 orang menjalani angioplasti.

Penyakit jantung, stroke, dan penyakit periferal arterial merupakan penyakit yang mematikan. Di seluruh dunia, jumlah penderita penyakit ini terus bertambah. Ketiga kategori penyakit ini tidak lepas dari gaya hidup yang kurang sehat yang banyak dilakukan seiring dengan berubahnya pola hidup.

Faktor-faktor pemicu serangan jantung ialah Merokok, mengonsumsi makanan berkolestrol tinggi, kurang gerak, malas berolahraga, stres, dan kurang istirahat.

Pengenalan Jantung

Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan dengan basisnya di atas dan puncaknya di bawah. Apex-nya (puncak) miring ke sebelah kiri. Berat jantung kira-kira 300 gram. Agar jantung berfungsi sebagai pemompa yang efisien, otot-otot jantung, rongga atas dan rongga bawah harus berkontraksi secara bergantian. Laju denyut-denyut jantung atau kerja pompa ini dikendalikan secara alami oleh suatu "pengatur irama". Ini terdiri dari sekelompok secara khusus, disebut nodus sinotrialis, yang terletak didalam dinding serambi kanan. Sebuah impuls listrik yang ditransmisikan dari nodus sinotrialis ke kedua serambi membuat keduanya berkontraksi secara serentak. Arus listrik ini selanjutnya di teruskan ke dinding-dinding bilik, yang pada gilirannya membuat bilik-bilik berkontraksi secara serentak.

Periode kontraksi ini disebut systole. Selanjutnya periode ini diikuti dengan sebuah periode relaksasi pendek - kira-kira 0,4 detik - yang disebut diastole, sebelum impuls berikutnya datang. Nodus sinotrialus menghasilkan antara 60 hingga 72 impuls seperti ini setiap menit ketika jantung sedang santai. Produksi impuls-impuls ini juga dikendalikan oleh suatu bagian sistem syaraf yang disebut sistem syaraf otonom, yang bekerja diluar keinginan kita. Sistem listrik built-in inilah yang menghasilkan kontraksi-kontraksi otot jantung beirama yang disebut denyut jantung.

Faktor-faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner

1. Memasuki usia 45 tahun bagi pria.
Sangat penting bagi kaum pria untuk menyadari kerentanan mereka dan mengambil tindakan positif untuk mencegah datangnya penyakit jantung.
2. Bagi wanita, memasuki usia 55 tahun atau mengalami menopause dini (sebagai akibat operasi). Wanita mulai menyusul pria dalam hal resiko penyakit jantung setelah mengalami menopause.
3. Riwayat penyakit jantung dalam keluarga.
Riwayat serangan jantung didalam keluarga sering merupakan akibat dari profil kolesterol yang tidak normal.
4. Diabetes.
Kebanyakan penderita diabetes meninggal bukanlah karena meningkatnya level gula darah, namun karena kondisi komplikasi jantung mereka.
5. Merokok.
Resiko penyakit jantung dari merokok setara dengan 100 pon kelebihan berat badan - jadi tidak mungkin menyamakan keduanya.
6. Tekanan darah tinggi (hipertensi).
7. Kegemukan (obesitas).
Obesitas tengah (perut buncit) adalah bentuk dari kegemukan. Walaupun semua orang gemuk cenderung memiliki resiko penyakit jantung, orang dengan obesitas tengah lebih-lebih lagi.
8. Gaya hidup buruk.
Gaya hidup yang buruk merupakan salah satu akar penyebab penyakit jantung - dan menggantinya dengan kegiatan fisik merupakan salah satu langkah paling radikal yang dapat diambil.
9. Stress.
Banyak penelitian yang sudah menunjukkan bahwa, bila menghadapi situasi yang tegang, dapat terjadi arithmias jantung yang membahayakan jiwa.

Serangan Jantung

Serangan jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian otot jantung (myocardium) akibat mendadak sangat berkurangnya pasokan darah ke situ. Berkurangnya pasokan darah ke jantung secara tiba-tiba dapat terjadi ketika salah satu nadi koroner ter blokade selama beberapa saat, entah akibat spasme - mengencangnya nadi koroner - atau akibar pergumpalan darah - thrombus. Bagian otot jantung yang biasanya di pasok oleh nadi yang terblokade berhenti berfungsi dengan baik segera setelah splasme reda dengan sendirinya, gejala-gejala hilang secara menyeluruh dan otot jantung berfungsi secara betul-betul normal lagi. Ini sering disebut crescendo angina atau coronary insufficiency. Sebaliknya, apabila pasokan darah ke jantung terhenti sama sekali, sel-sel yang bersangkutan mengalami perubahan yang permanen hanya dalam beberapa jam saja dan bagian otot jantung termaksud mengalami penurunan mutu atau rusak secara permanen. Otot yang mati ini disebut infark.

Gejala Serangan Jantung
Gejala-gejala ini untuk setiap orang bisa berbeda. Sebuah serangan jantung mungkin dimulai dengan rasa sakit yang tidak jelas, rasa tidak nyaman yang samar, atau rasa sesak dibagian tengah dada. Kadang, sebuah serangan jantung hanya menimbulkan rasa tidak nyaman yang ringan sekali sehingga sering disalahartikan sebagai gangguan pencernaan, atau bahkan lepas dari perhatian sama sekali. Dalam hal ini, satu-satunya cara yang memungkinkan terdeteksinya sebuah serangan jantung adalah ketika harus menjalani pemeriksaan ECG untuk alasan lain yang mungkin tidak berkaitan. Dipihak lain, serangan jantung mungkin menghadirkan rasa nyeri paling buruk yang pernah dialami - rasa sesak yang luar biasa atau rasa terjepit pada dada, tenggorokan atau perut. Bisa juga mengucurkan keringat panas atau dingin, kaki terasa sakit sekali dan rasa ketakutan bahwa ajal sudah mendekat. Juga mungkin merasa lebih nyaman bila duduk dibanding bila berbaring dan mungkin nafas begitu sesak sehingga tidak bisa santai. Rasa mual dan pusing bahkan sampai muntah, bahkan yang lebih para yaitu ketika sampai kolaps dan pingsan.

Ada beberapa gejala yang lebih spesifik, antara lain:
1. Nyeri. Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang. Angina merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang yang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent ischemia).
2. Sesak nafas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner).
3. Kelelahan atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan.
4. Palpitasi (jantung berdebar-debar)
Pusing & pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan.

Tanda-tanda Peringatan Dini
Bagaimanapun, salah sekali pendapat bahwa sebuah serangan jantung datang seperti petir di siang bolong. Serangan jantung adalah puncak bencana dari sebuah proses kerusakan yang berlangsung lama, yang sering melibatkan kejutan-kejutan emosional, kekacauan fisiologis dan kelelahan mental. Tanda-tanda peringatan dini begitu subyektif dan begitu tersamar, sehingga bahkan dokter yang terlatih untuk mengukur segala sesuatu secara obyektif masih bisa mengabaikannya.

Diagnosis
Berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan, seorang dokter dapat membuat perkiraan yang nalar tentang apakah gejala-gejala itu mengisyaratkan serangan jantung atau tidak. Kecurigaannya mungkin diperkuat oleh penampilan si penderita, tingkat tekanan darah dan bunyi detak jantung. Dokter mungkin akan mengirimnya ke pemeriksaan ECG dan uji darah, tetapi bila masih merasakan nyeri, dokter barangkali akan memberi suntikan penghilangrasa nyeri sebelum pemeriksaan itu. Ini karena nyeri yang menakutkan dapat membawa ke jurang yang lebih dalam, yang bisa menyebabkan gejala jantung. Nyeri itu juga dapat menimbulkan dampak psikologis jangka panjang. ECG pertama mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda serangan jantung dan mungkin pemeriksaan itu harus diulang. Kadang-kadang uji yang kedua pun masih tidak menunjukkan perubahan, dan selama hal ini, diagnosis akan bergantung pada pemeriksaan darah. Jantung, seperti semua sel tubuh lain, mengandung bahan-bahan kimia khusus yang disebut enzim. Ketika sel-sel jantung mengalami kerusakan, enzim-enzim yang dilepaskan beredar bersama aliran darah. Setelah sebuah serangan jantung, kadar sebagian enzim ini langsung naik, tetapi selanjutnya enzim-enzim tersebut lekas mengurai dan karena itu tidak terdeteksi lagi setelah sehari atau dua hari; ada enzim yang baru dilepaskan beberapa jam atau bebera hari kemudian tetap tinggal dalam darah selama beberapa hari atau bahkan beberapa minggu.

10 anggapan salah tentang penyakit jantung

1. Penyakit jantung hanya terjadi pada orang gemuk saja
2. Penyakit jantung tidak bisa pada anak atau orang muda
3. Wanita terbebas dari penyakit jantung
4. Penyakit jantung hanya satu macam
5. Jantungnya sehat, tak mungkin bisa sakit jantung
6. Tidak ada hubungan dengan serangan stroke
7. Penyakit jantung merupakan penyakit keturunan
8. Penyakit jantung tidak dapat dicegah
9. Terkena penyakit jantung sebab sering dikagetkan
10.Penyakit jantung muncul sebab sering mengonsumsi menu jantung pisang

Pustaka

Gowan Mary & Castolli William, Menjaga Kebugaran Jantung, tr.by: Patuan Raja; Sugeng Hariyanto & Sukon, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001.
Patel Chandra, Panduan Praktis Mencegah & Mengobati Penyakit Jantung, tr.by: Alextri Aantjono Widodo, PT Gramedia, Jakarta, 1998.
Pearce Evelyn, Anatomi & Fisiologi Untuk Paramedis, tr.by: Sri Yuliani Handoyo, PT Gramedia, Jakarta, 2002.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Serangan_jantung
21 Maret 2009

Sumber Gambar :
http://media.photobucket.com/image/serangan%2Bjantung/truebluesky/health/heartattack.jpg
http://youdee12.files.wordpress.com/2008/12/cardio.gif
Diposkan oleh Akang di 05:18 2 komentar
JENIS PELAYANAN JANTUNG (CARDIAC CENTER)



Jenis Pelayanan Jantung (Cardiac Center) :

1. EKHOKARDIOGRAFI

Adalah pemeriksaan dengan menggunakan prinsip gelombang suara ultra (ultra sound) untuk melihat anatomi jantung saat bergerak (berdenyut), sehingga dapat diketahui adanya gangguan gerakan otot jantung, kebocoran sekat jantung, penyempitan / kebocoran katub jantung, ukuran ruang jantung, maupun adanya cairan serta tumor pada rongga jantung.

2. TEST TREADMILL (Uji Latih Jantung Beban)

Adalah alat untuk merekam perubahan EKG, tekanan darah dan frekuensi denyut jantung serta mengetahui kapasitas fungsi jantung waktu beraktivitas, ini penting bagi orang-orang yang mengalami : Keluhan nyeri dada (EKG tidak khas) laki-laki >40 tahun atau wanita setelah monopouse yang disertai faktor resiko penyakit jantung koroner (PJK) seperti merokok, kegemukan, kurang aktivitas, hipertensi, dan kencing manis (DM), pasca rawat dengan angina pektoris tak stabil, pasca serangan jantung, dsb. Pemeriksaan ini sering juga digunakan untuk deteksi dini PJK disamping untuk menilai kesegaran jasmani.

3. KATETERISASI JANTUNG (Angiografi Koroner dll)

Merupakan prosedur diagnostik dengan cara memasukkan kateter yang dibuat dari bahan plastik khusus berdiameter ± 2mm, yang didisain khusus untuk pemeriksaan jantung dan pembuluh darah. Pemeriksaan ini dilakukan melalui suatu sayatan kecil dikulit daerah lipat paha atau lengan, dengan bius lokal, lalu kateter dimasukkan melalui jalur pembuluh darah sampai ke jantung, dengan bantuan zat kontras yang disuntikkan dapat diketahui adanya kelainan anatomi jantung, penyempitan / sumbatan pembuluh koroner, gangguan fungsi pompa jantung, dsb. Pemeriksaan ini merupakan hal terpenting untuk deteksi penyakit jantung koroner serta untuk tindakan lebih lanjut seperti balonisasi koroner baik dengan maupun tanpa stent, atau operasi bedah pintas koroner. Pemeriksaan ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit kutub jantung dan kelainan jantung bawaan.

4. BMV (Balon Mitral Valpoloplasty)

Merupakan tindakan intervensi non bedah pada penyempitan katub mitral (stenosis mitral) dengan menggunakan balon khusus, dengan tindakan yang menyerupai kateterisasi jantung. Kelainan stenosis mitral umumnya terjadi akibat demam rematik yang terjadi pada usia anak-anak / remaja. Pasien biasanya mengeluh lekas capek, sesak nafas dan berat badan sulit bertambah (cenderung kurus).

5. PERCUTANEUS CORONARY INTERVENTION

Merupakan tindakan intervensi non bedah dengan kateter khusus melalui sayatan 2 mm di kulit (seperti kateterisasi jantung) untuk memasukkan ballon (bisa juga dengan stent : semacam cincin kecil yang mirip "per" ballpen), pada pembuluh darah coroner yang menyempit agar dapat dilebarkan / dibuka untuk melancarkan kembali aliran darah. Tindakan ini dilakukan setelah diketahui adanya penyempitan pembuluh darah koroner dari pemeriksaan angiografi koroner (kateterisasi jantung).

6. Pemasangan Pacu Jantung Sementara maupun Permanen

Tindakan ini dilakukan apabila terjadi gangguan / blok pada sistem listrik jantung dimana frekuensi denyut jantung menjadi sangat lambat sehingga menimbulkan keluhan atau dapat menimbulkan bahaya pada pasien tersebut.Pacu jantung sementara dapat dilepas setelah irama jantung menjadi normal, tetapi bila tidak ada perubahan, maka dipasang pacu jantung permanen.

7. Operasi Bedah Pintas Koroner atau Ganti Katub Jantung

Operasi ini dilakukan bila terdapat penyempitan pembuluh darah koroner yang cukup berat yang tidak ideal untuk dilakukan balonisasi koroner (PCI). Pada operasi ini pembuluh darah yang menyempit / tersumbat akan diberi aliran pengganti dari pembuluh darah kaki (bisa juga pembuluh darah dada atau lengan) yang disambungkan langsung dari Aorta (arteri besar) dialirkan melampaui (mem-by pass) penyempitan arteri koroner, sehingga aliran koroner menjadi lancar kembali. Sedangkan operasi ganti katub jantung dilakukan apabila terdapat penyempitan atau kebocoran katub kaki kanan / kiri berat yang tidak cukup lagi diatasi dengan obat-obatan dan sulit diatasi dengan tindakan lain.

Sumber :
>Jenis Pelayanan Jantung (Cardiac Center) di Rumah Sakit Dr. Kariadi :http://www.rskariadi.com/fasilitas/jantung-a-pembuluh-darah.html
21 Januari 2009

Sumber Gambar :
http://www.fai-kao.com/files/images/Jantung.jpg